Rabu, 18 Mei 2011

Outbound di Malang. Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berskala besar dengan kapasitas 50 MW. Korsel akan diwakuli oleh Samsung yang punya pengalaman soal PLTS di Austalia dan Kazakhstan. Demikian disampaikan oleh Amir Sambodo, selaku Staf Khusus Menteri Koordinasi Bidang Perekomonian kepada sejumlah wartawan, Nusa Dua, Bali, Rabu malam waktu setempat (18/5/2011)."Kita membuat working group antara Samsung C&T co. dan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) yang akan melibatkan PLN dan perusahaan lokal," kata Amir mengawali pembicaraannya.Outbound di Malang.Dirinya melanjutkan, sejauh ini masih dilihat terlebih dahulu terkait kebijakan supaya harga listrik yang diproduksi dari energi matahari tersebut bisa kompetitif dan bisa dibeli oleh PLN."Pada tahap pertama ini baru masuk tahap studi awal. Kita lihat kebijakannya gimana. Apa diperlukan tax insentif, dan tax lainnya, dan dimana lokasinya," tuturnya."Kalau mau membangun 50 MW, paling tidak itu butuh lahan seluas 80 hektar. Akan sangat bagus dipilih di lokasi yang sudah ada nasional grid (jaringan transmisi listrik nasional). Jadi biar lebih murah," tambah Amir.Dilanjutkan olehnya, lokasi pembangunan kemungkinan akan dipilih di Madura atau Bali, dimana sinar matahari di kedua daerah tersebut cukup baik.Outbound di Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar